Senin (23/5/2017) publik tanah air dibuat terkejut dengan isi surat Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ahok menolak mengajutkan banding atas vonis hukuman dua tahun penjara yang dijatuhkan majelis hakim PN Jakarta Utara, dan memilih menjalani hukuman tersebut.
Sambil meneteskan air mata, sang istri, Veronika Tan membacakan surat tersebut.
Linimasa media sosial sejak kemarin ramai dengan reaksi netizen terhadap keputusan Ahok.
Bahkan, pemberitaan tentang Ahok dan tangis Veronika Tan sempat menjadi trending topic dunia di media sosial twitter.
Dalam isi suratnya Ahok mengungkap alasan dirinya tak mau mengajukan banding.
"Jika untuk kebaikan berbangsa dan bernegara, alangkah ruginya warga DKI dari sisi kemacetan dan kerugian ekonomi akibat adanya unjuk rasa yang mengganggu lalu lintas.
Tidak tepat untuk unjuk rasa dalam proses saat ini. Saya khawatir banyak pihak akan menunggangi jika para relawan unjuk rasa, apalagi benturan dengan pihak lawan yang tidak suka dengan perjuangan kita."
Ahok meminta seluruh pedukungnya untuk bisa menerima keputusannya tersebut.
Benarkah hanya itu alasan Ahok tidak ingin naik banding?
Sebuah informasi dari orang terdekat beredar di media sosial Facebook, menceritakan tentang apa yang terjadi beberapa hari sebelum Ahok putuskan tidak ingin mengajukan banding.
Dikabarkan, pada hari Jumat (19/5/2017), Ahok sempat dikunjungi Pendeta Stephen Tong, yang adalah pendeta sekaligus pendiri Gereja Reformed Injili Indonesia, gereja tempat Ahok rutin menggelar kebaktian.
Di penjara, Ahok terlibat pembicaraan dengan Pendeta Tong, dan terungkaplah alasan dirinya tak mau banding, dan 'proyek' mengejutkan Ahok selama dua tahun mendekam dalam penjara.
Berikut isi postingan tersebut, seperti dikutip dari akun Facebook Pray for indonesia :
"Hari Jumat lalu, Pak Tong besuk Ahok.
Pak Tong bilang wajah Ahok terlihat cerah bersinar penuh suka-cita. Kenapa? Ahok bilang, dipenjara dia tidak repot seperti waktu jadi Gubernur, harus bangun jam 4:30, sekarang dia bisa bangun lebih siang.
Setiap hari bisa olah raga 3 jam, yg ga mungkin bisa dia lakukan waktu jadi gubernur. Jadi sekarang badannya lebih sehat dan bugar daripada waktu masih jadi gubernur.
Sekarang dia mulai belajar baca Alkitab bahasa Mandarin. Dia bilang dia harus bisa baca Kitab Yohanes dalam bahasa mandarin.
Dan dia sudah mulai berusaha utk pakai bahasa mandarin dalam berkomunikasi dengan Pak Tong.
Beliau juga bilang tidak mau naik banding. Karena kalau kalah banding, bisa saja dia dipenjara lebih lama lagi. Jadi dia sudah siap hati di penjara 2 tahun.
Sudah pasti dia akan pergunakan waktunya sebaik-baiknya di penjara untuk belajar dan mendalami Firman Tuhan.
Setelah "tamat" 2 tahun, dia akan jadi pengkhotbah yg dipakai oleh Tuhan luar biasa. Dan dia juga bilang, setelah dia keluar nanti, dia tidak mau jadi gubernur lagi.
Itulah kesaksian seseorang yg suka citanya bukan tergantung pada keadaan dan lingkungan, tapi tergantung sepenuhnya hanya pada Allah.
Sukacita yg tidak bisa didapat dari dunia. Sukacita Paulus di penjara. Itulah bukti janji Tuhan, bahwa Dia akan menyertai setiap orang yg percaya dan bersandar penuh pada-Nya.
Matius 5:12 Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
Puji Tuhan. Haleluyah. "
Netizen pun berkomentar.
Osella Simen : Saya ikut berbahagia ya Pak!! Memang kebahagiaan itu tidak datang dr luar.. Tetapi dari diri kita sendiri..
Yohanes Setyo Endro Widiartoto : Km terus dkg doa utk Bp.Ahok..GYPB
Inti Unique Widjaya : Biarlah Tuhan yg berKehendak dan Jadilah amien
sumber: tribunnews.com
Loading...
Loading...