-->

Wednesday, June 7, 2017

DALEM !! Surat Netizen Untuk Amien Rais Ini Bungkam Pendukungnya

Lagi Lagi Tanggapan Netizen Soal Kasus Amien Rais yang semakin viral dan tentunya sangat menyita perhatian publik, bahkan gerakan para pendukungnya juga tidak kalah kocaknya, mulai dari langsung menyerang KPK lewat Hak angket, hingga akan geruduk KPK melalui satgasnya, jumlahnya juga tidak tanggung tanggung, yaitu 10.000 yang akan turun dan serang KPK, tapi simak surat terbuka untuku Amien Rais berikkut, pasti engkau akan merasa ditampar dan melihat kedepan


 MENGAPA ORANG RAMAI RAMAI MEMBELA AMIEN RAIS -- PADAHAL !!
1. Pada 26 Desember 2006 ditransfer ke rekening Sutrisno Bachir sebesar Rp250 juta
2. Pada 15 Januari 2007 ditransfer ke rekening Nuki Syahrun sebesar Rp50 juta
3. Pada 15 Januari 2007 ditransfer ke rekening M Amien Rais sebesar Rp100 juta
4. Pada 13 April 2007 ditransfer ke rekening M Amien Rais sebesar Rp100 juta
5. Pada 1 Mei 2007 ditransfer ke rekening M Amien Rais Rp100 juta dan rekening Nuki Syahrun sebesar Rp15 juta
6. Pada 21 Mei 2007 ditransfer ke rekening M Amien Rais Rp100 juta
7. Pada 13 Agustus 2007 ditransfer ke rekening M Amien Rais sebesar Rp100 juta
8. Pada 2 November 2007 ditransfer ke rekening Tia Nastiti sebesar Rp10 juta dan M Amien Rais sebesar Rp100 juta.

Apakah Indonesia Saat ini sudah mulai tidak waras ??

http://www.wartabali.net/2017/06/mengapa-orang-ramai-ramai-bela-terduga.html

BESARNYA JASAMU TERHADAP BANGSA & NEGARA INI WAHAI PAHLAWANKU

Engkau adalah seorang Pahlawan dan juga seorang ulama serta khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta selain sebagai orang yang sangat penting di dalam Muhammadiyah.

Engkau juga termasuk keturunan yang kedua belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah seorang yang terkemuka di antara Walisongo, yaitu pelopor penyebaran agama Islam di Jawa. Silsilahnya tersebut ialah Maulana Malik Ibrahim, Maulana Ishaq, Maulana 'Ainul Yaqin, Maulana Muhammad Fadlullah (Sunan Prapen), Maulana Sulaiman Ki Ageng Gribig (Djatinom), Demang Djurung Djuru Sapisan, Demang Djurung Djuru Kapindo, Kyai Ilyas, Kyai Murtadla, KH. Muhammad Sulaiman, KH. Abu Bakar, lalu engkau wahai pahlwan bangsa Indonesia.

Usia 15 tahun, engkau sudah pergi haji dan tinggal di Mekah selama lima tahun. Dan engkau mulai berinteraksi dengan pemikiran-pemikiran pembaharu dalam Islam.

Engkau sempat berguru kepada Syaikh Ahmad Khatib yang juga guru dari pendiri NU.
Sepulang dari Mekkah, engkau menikah dengan seorang gadis nan cantik yang masih sepupu, yaitu putri dari Kyai Penghulu Haji Fadhil, yang pada akhirnya bangsa Indonesia juga memberikan gelar seorang Pahlawanan Nasional.

Di samping aktif dalam menggulirkan gagasannya tentang gerakan dakwah Muhammadiyah, engkau juga dikenal sebagai seorang wirausahawan yang cukup berhasil dengan berdagang batik yang merupakan profesi wiraswasta yang cukup menggejala di masyarakat.

Sebagai seorang yang aktif dalam kegiatan bermasyarakat dan mempunyai gagasan-gagasan cemerlang, engkau juga dengan mudah diterima dan dihormati di tengah kalangan masyarakat, sehingga engkau juga dengan cepat mendapatkan tempat di berbagai organisasi dan jamaah.

Engkau menggunakan organisasi Muhammadiyah untuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam di bumi Nusantara. Sungguh mulia cita-cita yang engkau dambakan, yakni ingin mengadakan suatu pembaruan dalam cara berpikir dan beramal menurut tuntunan agama Islam. Engkau ingin mengajak umat Islam Indonesia dengan penuh kesejukan dengan menetapkan bahwa Muhammadiyah bukan organisasi politik tetapi bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan.

Gagasan yang engkau miliki mendapatkan resistensi, baik dari keluarga maupun dari masyarakat sekitar. Berbagai fitnahan, tuduhan dan hasutan datang bertubi-tubi kepada engkau. Bahkan engkau pun dituduh hendak mendirikan agama baru yang menyalahi agama Islam. Ada yang menuduh kyai palsu, karena sudah meniru-niru bangsa Barat. Bahkan ada pula orang yang hendak membunuhnya. Namun engkau berteguh hati untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangan pembaruan Islam di tanah air bisa mengatasi semua rintangan tersebut.

Engkau juga mudah bersahabat dan berdialog dengan tokoh agama lain seperti Pastur van Lith. Dimana kita tahu bahwa Van Lith adalah pastur pertama yang diajak dialog oleh engkau. Pastur van Lith di Muntilan yang merupakan tokoh di kalangan keagamaan Katolik. Pada saat itu engkau tidak ragu-ragu masuk gereja dengan pakaian hajinya.

Gagasan pembaharuan Muhammadiyah disebarluaskan olehnya dengan mengadakan tabligh ke berbagai kota, di samping juga melalui relasi-relasi dagang yang dimilikinya. Gagasan ini ternyata mendapatkan sambutan yang besar dari masyarakat di berbagai kota di Indonesia. Ulama-ulama dari berbagai daerah lain berdatangan kepadanya untuk menyatakan dukungan terhadap Muhammadiyah.
Sebagai seorang yang demokratis dalam melaksanakan aktivitas gerakan dakwah Muhammadiyah, engkau juga memfasilitasi para anggota Muhammadiyah untuk proses evaluasi kerja dan pemilihan pemimpin dalam Muhammadiyah. Selama hidup engkau dalam aktivitas gerakan dakwah Muhammadiyah, telah diselenggarakan dua belas kali pertemuan anggota (sekali dalam setahun), yang saat itu dipakai istilah persidangan umum.

Atas jasa-jasa engkau dalam membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia melalui pembaharuan Islam dan pendidikan, maka Pemerintah Republik Indonesia menetapkan engkau sebagai Pahlawan Nasional. Dasar-dasar penetapan itu ialah sebagai berikut:
1. Engkau telah mempelopori kebangkitan ummat Islam untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus belajar dan berbuat; Dengan organisasi Muhammadiyah yang telah banyak memberikan ajaran Islam kepada bangsanya. Ajaran yang menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal bagi masyarakat dan umat, dengan dasar iman dan Islam; Dengan Muhammadiyah engkau telah mempelopori amal usaha sosial dan pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa, dengan jiwa ajaran Islam.

Akhir kata, saya ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada engkau wahai sosok yang ada pada bingkai foto, yang ada di belakang manusia berbaju merah ini. Walau saya berbeda organisasi yang engkau dirikan, karena saya memilih organisasi yang didirikan oleh sahabat engkau, namun saya sangat menghormati engkau wahai KH. Darwis alias KH. Ahmad Dahlan sang pahlawan Nasional!

Pekalongan, 9 Juni 2017

Loading...
Loading...

Artikel Terkait

Back To Top