-->

Wednesday, January 17, 2018

Gerindra Posting Soal Gizi Buruk di Asmat, Netizen dari Papua Ini Angkat Suara. Tulisannya 'Menampar' Gerindra!!


Tewasnya puluhan anak-anak Kabupaten Asmat, Papua disoroti tajam oleh Partai Gerindra. Dalam postingannya, tidak hanya menilai Pemerintah Republik Indonesia Jokowi-JK telah lalai membangun sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur di tanah Papua dinilai sebagai ajang pencitraan semata.

"Pembangunan infrastruktur yang dibanggakan oleh pemerintah di Papua selama ini ternyata menjadi kedok lalainya pembangunan sumber daya manusia yang ada di sana," tulis admin @Gerindra melengkapi sebuah potret sebuah anak suku Papua yang diposting pada Selasa (16/1/2018).

Postingan yang menyertakan caption 'Gizi buruk di Asmat, bukti kegagalan dalam pencitraan Jokowi di Papua' dalam potret itu membuat para pendukung Jokowi gerah.

Kalimat menyerang dituliskan mereka bersusulan untuk menjatuhkan Partai Gerindra maupun Prabowo Subianto selaku Ketua Umum Partai Gerindra saat ini.

Berikut kami kutip:

Pembangunan infrastruktur yang dibanggakan oleh Presiden RI Joko Widodo di Papua selama ini ternyata menjadi kedok lalainya pembangunan sumber daya manusia yang ada di sana. Belakangan kedok itu pun terkuak, 63 anak suku Asmat meninggal akibat gizi buruk dan wabah campak. Kematian tersebut menjadi indikasi bahwa rakyat Papua butuh perhatian khusus terutama kebutuhan pangan bergizi serta fasilitas kesehatan yang memadai. Bukan jalan beton yang dapat menghidupi mereka, melainkan pangan bergizi dan bantuan fasilitas kesehatan yang sebenarnya mereka butuhkan.

Perlu diketahui fasillitas kesehatan yang dimiliki di Kabupaten Asmat dengan luas daerah 31ribu kilometer persegi, hanya memiliki 1 Rumah Sakit dan 1 Balai Kesehatan, yang ditopang oleh sekitar 26 dokter. Data lain menyebutkan, Papua masih menjadi peringkat 3 besar provinsi di Indonesia dengan tingginya balita yang mengalami gizi buruk dan stunting.

Hal ini menjadi ironi, ketika pemerintah dengan bangganya memamerkan jalan trans Papua sementara ada rakyat yang menjerit kelaparan. Jangan sampai pembangunan benda mati melupakan pembangunan manusia. Janganlah menutupi kegagalan pembangunan dengan pencitraan.

Sebagai penutup, kami ingin sedikit mengutip kalimat seorang ulama dan sastrawan Indonesia, Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih dikenal Buya Hamka,”Kalau hidup sekedar hidup, babi di hutan juga hidup. Kalau bekerja sekedar bekerja, kera juga bekerja” #ParadoksIndonesia
Tulisan ini menjadi viral dan  dianggap hoax, ini dikarenakan foto yang dipakai adalah foto tahun 2008. Walau demikian admin akun Gerindra sudah mengklarifikasi bahwa foto tersebut hanyalah ilustrasii/gambaran keadaan anak-anak di Kabupaten Asmat yang mengalami kekurangan gizi.

Namun hal ini tidak menyurutkan seorang netizen dari Papua mengkritisi tulisan dari Gerindra tersebut.
Tulisan ini pun menjadi viral, sudah dibagikan ribuan netizen.
Berikut kami kutipkan:

Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini gobloknya tidak umum.

Mosok dia bilang di kabupaten Asmat cuma ada 1 "balai kesehatan". 
Puskesmas dan Pustu di Asmat itu ada 13, blok goblok. 
TIGA BELAS. 
Nyoh di bawah ada data terlampir dari Kemenkes.

Wong ada puskesmas kok segala balai kesehatan dibahas. Balai bathukmu mengsle.

Kalau RSUD, di Asmat memang cuma 1. Memangnya kenapa? Kalau Jayapura memang RSUDnya ada 2, lha wong ibukota Provinsi; populasinya tertinggi pulak di Provinsi Papua : 165 ribu jiwa. 
Itu baru Kota Jayapura, belum Kabupaten Jayapura. 
Ndak ada urusan dengan luas wilayah. Ngapain kamu sebut-sebut luas wilayah segala, kok goblok betul? Jumlah RSUD itu urusannya dengan banyaknya penduduk, bukan dengan luas wilayah. Soale RSUD itu buat orang, bukan buat pohon.


Populasi kab. Asmat itu 94 ribu jiwa.

Soal wabah campak, sedjak September RSUD Asmat sudah merawat 393 pasien rawat jalan dan 175 rawat inap. 
Jangan cuma sebut angka 63 orang yang meninggal saja, Gerindra. Sebut juga ratusan yang diselamatkan. Supaya goblokmu tersamar sedikit.

Tim outreach juga sudah turun ke 26 distrik. Tim gabungan dari IDI plus Polda Papua plus Kodam Cenderawasih.

Tidak ada dari Gerindra.

Lalu apa urusannya kamu mengigau soal TransPapua segala? Apa katamu, "bukan jalan beton yang dapat menghidupi mereka, melainkan pangan bergizi dan bantuan fasilitas kesehatan" ? 
Itu pangan dan material faskes mau diangkut lewat mana kalau ndak ada jalan, blok goblok?

Mau kamu angkut pake Kuda lewat rawa-rawa?

Wong sudah jelas selama 73 tahun ini segala wabah penyakit di pedalaman Papua kendala penanganannya selalu kendala geografis; kok kamu ngoceh bilang bangun jalan itu pencitraan.

Goblokmu itu langka betul.

Lalu tulisan sampahmu itu kok di akhirnya ada omongan babi dan kera segala. 
Apa maksudmu hah? 
Kok mbahas orang Papua pake singgung-singgung babi dan kera? 
Kamu itu niat menang Pemilu apa tidak?

Kalau ndak niat menang, cuma niat sebar ocehan saja, mending bubarkan itu partai, ganti jadi geng arisan.

Betul-betul goblok tidak tertolong.
Loading...
Loading...

Artikel Terkait

Back To Top