Kementerian Kesehatan menyatakan bahwa sejumlah anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) tidak menjalin koordinasi terlebih dahulu sebelum berangkat ke Asmat, Papua.
Sebelumnya, empat anggota BEM UI berangkat ke Asmat, Papua untuk membantu warga yang menderita gizi buruk dan campak. Ketua BEM UI Zaadit Taqwa tak ikut serta dalam misi tersebut.
"Tidak koordinasi," ucap Sekretaris Jenderal Kemenkes, Untung Sutarjo kepada CNNIndonesia.com melalui pesan singkat, Kamis (15/2).
Untung meminta kepada semua pihak yang ingin datang ke Asmat untuk memahami kondisi medan yang ekstrem. Oleh karena itu, koordinasi sangat penting dilakukan.
Jika tidak, pemerintah daerah setempat akan kerepotan dalam mengatur tim dan bantuan yang datang tanpa koordinasi sebelumnya. Hal itu bisa berakibat bantuan tidak sampai kepada warga Asmat yang membutuhkan.
"Karena banyak bantuan hanya sanggup sampai Timika. Dengan koordinasi, kita bisa identifikasi dan informasikan bantuan apa yg dibutuhkan. Dan pemanfaatan akan optimal.
Untung lalu menegaskan bahwa pihaknya telah membangun sistem koordinasi dengan berbagai pihak dalam rangka pemberian bantuan kepada warga Asmat. Sistem yang telah terbentuk itu, kata Untung, dipimpin oleh Komandan Resor Militer Setempat.
"Sebenarnya bukan saja BEM UI, tetapi siapa saja yang mau kesana membantu sebaiknya koordinasi," lanjutnya.
Sebelumnya, empat anggota BEM UI berangkat menuju Asmat, Papua untuk membantu warga yang menderita gizi buruk dan penyakit campak pada Kamis pagi (15/2).
Menurut keterangan Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf. Muhammad Aidi, anggota BEM UI berangkat bersama belasan dokter TNI, sementara Ketua BEM UI Zaadit Taqwa tidak ikut bersama rombongan.
"Tadi pagi berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusuma dan akan tiba di Timika sore ini. Saya belum dapat kabar. Ada empat orang BEM UI dan 19 tim dokter TNI tapi Zaadit tidak ikut," ucap Aidi.
Aidi mengatakan tim yang berangkat membawa sejumlah bantuan berupa obat-obatan dan barang-barang lain yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat.
Aidi lalu berharap anggota BEM UI yang ikut ke Asmat, Papua selalu menjaga kondisi kesehatan mengingat kondisi Papua cenderung berbeda dibanding di Pulau Jawa.
"Di sana air bersih yang sulit. Tim sebelumnya, ACT telah mengirimkan bantuan berupa tandon air. Diharapkan mahasiswa dapat memberikan bantuan dan tenaga untuk membantu masyarakat," kata Aidi. (cnnindonesia)
Loading...
Loading...